Ya Allah,
Bingung banget mau mulai nulis darimana. Karna jujur, malem ini emosi lagi menguasai hati saya. Marah, sedih, luka jadi satu. Gak tau harus mulai darimana.
Mulai dari sini aja ya, dari kata "Ibu Mertua"
Mungkin akan ada orang yang langsung alergi denger sebutan itu. Banyak alasannya, yang intinya satu hal, gak cocok sama ibu mertua.
Saya? Kebetulan ibu mertua saya tinggal jauh di Wonogiri, setahun paling ketemu beberapa hari saja. Tapi Alhamdulillah hubungan saya dengan ibu mertua saya baik-baik saja.
Kok bisa saya bilang baik-baik saja? kok saya PD bener?
Iya donk, buktinya sampe hari ini suami saya masih sayang sama saya. Karna buat saya, resep disayang suami cuma satu dan gampang banget, sayangi ibunya dengan tulus, dan InsyaAllah, suami pun akan melimpahi kasih sayang yang luar biasa buat kita para istri.
Trus kenapa tadi saya bilang saya marah, sedih dan luka?
Apa hubungannya dengan ibu mertua saya?
gak, gak ada hubungannya sama sekali dengan ibu mertua saya. Tapi malem ini, baru saja, ada seorang ibu mertua yang menelpon saya, curhat ke saya tentang luka yang kembali digoreskan oleh menantunya untuk kesekiankalinya. Ya Allah, marah luar biasa saya, saking marahnya, air matalah yang berlomba-lomba minta keluar, bukan lagi kata makian. Terbayang wajah sedih mamah (saya memanggil beliau yg curhat ke saya dengan sebutan "mamah"), terbayang dengan jelas dimata saya. Ini bukan kali pertama beliau disakiti, ini bukan kata pertama yang melukai.
Kenapa tega? hanya itu pertanyaan saya. Toh mamah tidak pernah meminta apa-apa. Orang tua kandung ataupun mertua, sama saja, tidak pernah meminta banyak, melihat kita bahagia saja, beliau-beliau itu sudah cukup bahagia. Klo saya pribadi, kalau memang belum bisa membahagiakan mereka, setidaknya, jangan pernah sakiti mereka.
Dan buat kamu wahai perempuan,
kenapa sih, apa sih yang ada dikepala kamu?
Buata saya, sangat tidak pantas kata-kata seperti itu terucap dari mulut seorang perempuan.
Mana bisa perempuan yg jelas-jelas seorang ibu, menyakiti mertua yang adalah ibu dari suaminya. Sadarkah kamu, kamu-pun seorang ibu dari seorang anak laki-laki yang akan membuat kamu menjadi seorang ibu mertua suatu saat nanti.
Sadarkah kamu, ibu kandungmu pun punya anak laki-laki yang akan memberinya seorang menantu perempuan.
Dan yang terpenting, kamu tidak berhak menyakiti hati seorang ibu.
Ibu manapun...
Entah itu ibu kandungmu ataupun ibu mertuamu.
Sama saja....
Jangan anggap mertuamu sebagai mertua,
Anggaplah dia sebagai ibumu sendiri,
Sayangi dia seperti ibumu sendiri,
Karna kelak kau pun akan menempati posisi itu....